Selasa, 12 Maret 2013

Sisi Baik

Tidak perlu berkecil hati bila orang lain dan dunia tidak mengetahui kebaikan yang telah engkau lakukan. Tetapi berbesar hatilah telah melakukan kebaikan, karena engkau bisa melakukan perintah suara kecil hatimu.

Kebaikan bukanlah untuk dinilai demi mendapatkan kebanggaan dan pujian dari orang lain dan agar dunia mengetahui. Tetapi melakukan kebaikan adalah panggilan nurani, bukan untuk pamrih.

Dibalik setiap peristiwa seburuk apapun pasti ada yang bisa dimaknai. Tergantung bagaimana kita bisa memetiknya untuk pembelajaran hidup yang lebih berarti!!

Semoga pelajaran, ujian, juga kebaikan yang ada hari ini bisa menjadi kekuatan dan motivasi untuk hari esok.

Post By Peluang Usaha
Read more >>

Tiga Tujuan Penyebab Kegagalan Wirausaha

Anda dipastikan gagal jika tujuan berwirausaha sudah salah dari awal.

Banyak orang yang berhasil sukses dengan berwirausaha, namun banyak juga yang gagal. Kegagalan dapat dideteksi dari awal, yaitu lewat tujuan berwirausaha.

Ada tiga 'penyakit' yang akan menjangkiti setiap wirausaha, kenali dan hindari 'penyakit' tersebut.

Jika salah satu alasan seseorang berwirausaha ada di bawah ini, sebaiknya dia tidak memulai untuk berbisnis. Berikut tiga alasan penyebab bisnis seseorang gagal:
  • Anda Ingin Menjadi Bos
Jika dari awal cenderung bersikap layaknya 'bos' dalam usaha dan hanya minta dilayani staf, sebaiknya urungkan niat Anda berwirausaha. Setiap wirausahawan harus memahami, pekerjaan nomor satu adalah memastikan orang-orang di bawah ikut sukses. 
Berwirausaha bukan berarti menjadi bos, melainkan menolong para staf untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Langkah yang harus dilakukan adalah menghapus hambatan mereka, sehingga dapat mengerjakan tugas dengan baik. Kerja sama antara Anda dan staf harus saling menguntungkan.

  • Anda Ingin Mendapatkan Uang Melimpah dalam Semalam
Tidak ada satu pun usaha yang langsung besar dalam semalam. Sebagus apa pun model bisnis Anda, akan memerlukan waktu untuk tumbuh secara masuk akal.
  • Tak Bisa Menerima Kegagalan
Jika ingin memulai bisnis, harus siapkan mental untuk kehilangan segalanya. Bila cukup beruntung, Anda cuma kehilangan investasi. Namun, jika gagal, Anda akan kehilangan tempat tidur. Pastikan berwirausaha secara tepat, agar tidak mengalami risiko kerugian yang besar.
Semoga bermanfaat.

Post By Peluang Usaha
Read more >>

Nilai Kelulusan

Alkisah, di suatu sore hari di sebuah perguruan kungfu, tampak seorang murid yang masih muda berlutut di hadapan sang guru untuk melakukan uji terakhir sebelum turun gunung. Pelajaran kehidupan, latihan keras, dan disiplin tinggi yang telah dijalaninya selama ini akhirnya mampu diselesaikan dengan baik.

"Muridku, sebelum diizinkan untuk turun gunung, kamu harus lulus satu ujian lagi," kata sang guru besar.

"Saya siap Guru," jawab si murid yang menduga harus menjalani satu ronde adu tanding bela diri lagi.

"Kamu harus menjawab pertanyaan saya. Bagi kamu, apa arti tanda kelulusan yang akan saya berikan ini?"

"Bagi saya, tanda kelulusan adalah akhir dari perjalanan saya," jawab si murid dengan nada bangga.

Sang guru terdiam, seakan menunggu kata-kata lain dari muridnya itu. Jelas sekali dia tidak puas dengan jawaban yang diberikan muridnya. Akhirnya, sambil menghela napas, sang guru berkata, "Kamu belum siap menerima tanda kelulusan dari perguruan ini. Berlatihlah kembali dan pikirkan baik-baik. Kembalilah kemari satu bulan lagi."

Sebulan kemudian, si murid datang dan berlutut lagi di hadapan sang Guru.

"Muridku, setelah berpikir dan berlatih di sini selama ini, apa arti sesungguhnya dari tanda kelulusan yang diberikan kepada kamu?" tanya sang guru.

"Artinya adalah simbol kehormatan dan pencapaian tertinggi dalam seni bela diri di perguruan ini," jawab si murid.

Sambil menggeleng lemah, sang guru berkata, "Sayang sekali, kamu belum siap turun gunung dan menerima tanda kelulusan. Kembalilah satu bulan lagi."

Satu bulan berlalu, Dan sekali lagi guru besar bertanya, "Muridku, saya tidak bisa melepas kepergianmu sebelum kamu memiliki pengertian benar dengan menjawab pertanyaan terakhir ini. Apa arti sesungguhnya tanda kelulusan ini?"

"Setelah merenung dengan sungguh-sungguh selama satu bulan ini, saya menyadari, tanda kelulusan bukanlah akhir perjalanan tetapi justru awal dari dimulainya perjalanan tanpa akhir dari disiplin, kerja keras untuk mengamalkan prinsip-prinsip yang telah diajarkan di perguruan selama ini," jawab si murid dengan mantap dan sikap yang lebih dewasa.

Dengan wajah gembira, sambil mengangguk-anggukkan kepala, sang guru besar berkata: "Sekarang kamu sudah siap menerima tanda kelulusan ini dan memulai kerja kerasmu di luar perguruan ini. Semoga kamu berhasil!"

Pesan Moral:
Saat kita menerima sebuah tanda kelulusan, gelar, predikat, di bidang apa pun, sesungguhnya itu awal sebuah perjalanan panjang untuk membuktikan bahwa kita memang layak menerimanya dengan segala konsekuensinya dan tanggung jawab yang menyertai di dalamnya. 
Mari tetap bersemangat. Bukan sekadar pembuktian diri karena sebuah tanda lulus atau gelar semata, tetapi lebih dari itu, untuk meningkatkan kualitas kita. Karena sejatinya hidup adalah aktualisasi diri. Hidup adalah proses belajar dan berjuang tanpa batas.
Post By Peluang Usaha
Read more >>

Bakpao yang Mahal

Dikisahkan, ada sebuah toko bakpao yang sangat terkenal. Setiap hari di sana, terlihat antrean orang yang akan membeli bakpao. Bahkan banyak pelanggan dari luar kota pun sengaja datang, hanya sekadar untuk membeli bakpao yang terkenal karena kelezatannya itu. Walaupun harga bakpaonya terbilang mahal, tetapi orang-orang tetap saja mau antre untuk membeli.

Suatu hari, tampak seorang berpakaian lusuh seperti pengemis, ikut antre untuk membeli bakpao. Saat tiba gilirannya dilayani, tiba-tiba sang pemilik toko mendekati dan menyapa dengan ramah. Kemudian ia melayani sendiri pembeli itu.

"Ada yang bisa saya bantu Pak?? Anda ingin bakpao dengan cita rasa apa??"

Sambil matanya menatap lapar, dengan tangannya orang itu menunjuk ke bakpao yang diinginkannya.

Sang majikan dengan penuh senyum melayani sambil menyerahkan kantong berisi bakpao, lalu berkata "Terima kasih, Pak atas pembelian bakpaonya. Lain kali datang lagi ya."

Si pengemis membayar dengan uang kumal sambil berkata, "Akhirnya saya bisa menikmati bakpao lezat yang saya inginkan."

Lalu ia pun pergi meninggalkan toko. Setelah itu, dari kejauhan dan dengan tatapan takjub, sang majikan toko memperhatikan si pengemis berteduh sambil memakan bakpao dengan nikmatnya.

Malam harinya, saat para karyawan hendak pulang, salah seorang dari mereka dengan penasaran bertanya ke majikannya, "Tuan, kenapa seorang pengemis yang hanya membeli dua bakpao, mendapat pelayanan yang istimewa dari tuan sendiri?? Padahal selama ini kan kami yang melayani semua pembeli??"

Dengan senyum bijak, si majikan menjawab, "Anakku, memang pelangan kita pada umumnya adalah orang orang mampu, tetapi hari ini kita kedatangan pembeli yang istimewa!! Seorang pengemis!! Tahukah kalian, butuh berapa lama dia harus mengumpulkan uang agar bisa membeli bakpao kita?? Ingat, setiap pelanggan, termasuk pengemis tadi layak menerima layanan yang sama baiknya seperti kita melayani pelanggan lainnya. Apakah kalian mengerti??"

Seluruh karyawan pun merasa puas atas pengertian yang diuraikan oleh sang majikan. Dan mereka siap, untuk melayani setiap pelanggan sama baiknya seperti teladan yang telah ditunjukkan oleh majikan mereka.

Pesan Moral:
Semangat dan keramahan melayani untuk memuaskan pelanggan seperti majikan dalam cerita di atas, patut kita simak dan teladani. Seperti teori marketing pada umumnya. 
Bila kebutuhan dan keinginan konsumen mendapat kepuasan, selanjutnya akan lahir loyalitas konsumen pada produk atau jasa yang kita berikan. Ingat, siapapun konsumen kita, layak kita layani dengan sebaik-baiknya. 
If you can do better, please do it!! 
Jika Anda mampu melakukan dengan lebih baik, lakukanlah!!
Post By Peluang Usaha
Read more >>