Rabu, 13 Maret 2013

Antara Amplas dan Kayu

Di sebuah mebel ada seorang tukang yang terlihat sedang serius menggosok kayu yang selesai dia kerjakan untuk sebuah lemari. Dia gosok terus menerus, ketika amplas tersebut habis kasarnya dia buang dan digantikan dengan yang baru hingga terlihat halus dan mengkilat.

Sebenarnya hidup kita ibarat kayu dan amplas, kita bagaikan kayu dan seseorang yang bersikap jahat dan selalu menyakiti diri kita ibarat sebuah amplas. Biarlah dia selalu dan selalu menggesek, menyakiti kita, sakit memang dan terluka, tapi lihatlah sebuah kayu akan mengkilap ketika kita amplas, seperti itulah diri kita sebenarnya hati kita akan berkilau karena kesabaran atas rasa sakit yang kita tanggung.

Pesan Moral:
Jika tiba saatnya nanti, kita akan menjadi berkilau dan seseorang yang menyakiti kita akan menjadi terbuang dan tak berguna seperti sebuah amplas yang kehilangan fungsinya untuk menghaluskan.
Post By Peluang Usaha
Read more >>

Kesalahan yang Sering Dilakukan Pebisnis Pemula

Seorang wirausaha dikenal memiliki banyak sisi yang berkaitan dengan kualitas. Dari ketekunan, keterampilan, kepemimpinan, perilaku yang baik, dan banyak aset, akan membimbing mereka menjadi sukses.

Namun, beberapa pengusaha sukses pun tak luput dari kesalahan, bahkan tak jarang membuat mereka terpuruk. Wirausahawan sejati akan kembali bangkit dari keterpurukan itu dan kembali sukses.

Penulis 'How They Did It: Billion Dollar Insights from the Heart' Robert Jordan, telah mempelajari berbagai perilaku wirausahawan. Ia mencatat, ada lima kesalahan para pebisnis pemula.

Berikut lima catatan kesalahan para wirausahawan dalam mengembangkan bisnis, seperti dilansir Blackenterprise.
  • Takut untuk mengambil alih
Beberapa orang saat pertama kali berbisnis menganggap hal tersebut sebagai bisnis sampingan. Saat titik tertentu, Anda harus memutuskan untuk terjun penuh ke dalam bisnis.
  • Mempekerjakan orang yang salah
Mengembangkan bisnis bukan merupakan pekerjaan satu orang. Anda harus membentuk tim kerja yang solid, dengan manajemen yang solid pula. Bahkan, seorang pendiri tunggal juga mencari mitra.
  • Tidak ingin menyerahkan kontrol
Ada dua jenis kontrol, ekuitas dan operasional. Kadang, para pebisnis pemula terlalu semangat dalam mengembangkan bisnis, dan hal tersebut membuat mereka sulit untuk memberikan tanggung jawab ke orang lain untuk mengontrol. 
Akan ada suatu titik ketika Anda harus membiarkan orang-orang yang lebih baik dari Anda, untuk diserahi pekerjaan pada hal-hal tertentu.
  • Cepat puas diri
Beberapa pebisnis pemula percaya bahwa mereka telah mencapai titik keberhasilan, titik aman, dan zona nyaman. Namun, orang yang memiliki jiwa wirausaha tidak akan melakukannya, dan terus berinovasi.
  • Gagal untuk melihat peluang baru
Banyak pebisnis pemula meremehkan dan cenderung mengabaikan hal-hal yang menjadi peluang mereka, seperti memenuhi kebutuhan orang lain. Sedikit orang yang mengerti hal tersebut. Hanya orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha yang dapat melihat peluang tersebut dengan cara lain.
'Wirausahawan sejati akan kembali bangkit dari keterpurukan'

Post By Peluang Usaha
Read more >>