Minggu, 27 Januari 2013

Secangkir Kopi


Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka dulu. Melihat para alumni tersebut ramai-ramai membicarakan kesuksesan mereka, sang guru segera ke dapur mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yang berbeda-beda. Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik biasa seperti kita jumpai di pasar. Guru tersebut menyuruh para alumni mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi.

Setelah masing-masing alumni mengisi cangkir-cangkirnya dengan kopi, sang guru pun berkata "Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanyalah cangkir yang murah dan tidak menarik."

Ia melanjutkan "Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun masalahnya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus perasaan kalian terganggu. Kalian secara otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkannya. Pikiran kalian fokus pada cangkir, padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya."

"Hidup kita seperti kopi dalam analogi tersebut diatas, sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta benda yang kita miliki" kata sang guru.

Para alumni itu tercenung, dalam hati mengatakan "itulah mengapa mereka perlu jauh-jauh datang reuni dan menemui guru mereka yang bersahaja namun kaya makna itu."
Pesan Moral: 
Kualitas hidup kita ditentukan oleh 'apa yang ada di dalam' bukan 'apa yang kelihatan dari luar'.
Post by Peluang Usaha

Tidak ada komentar: