Senin, 04 Maret 2013
Polisi yang Menilang Sahabatnya
Priiiiit.........!!
Prittttt.........!!
"Tolong tunjukkan SIM nya!!" Kata polantas.
Dengan wajah kesal si pengemudi berkata "Maaf pak, saya tau salah menerobos lampu merah, tapi tolong pak jangan ditilang, saya buru-buru karena anak saya sedang merayakan Ulang-Tahun."
Sambil cemas pengemudi yang bernama Ari itu menatapi wajah polisi tersebut, yang ternyata adalah teman SMA, "Lho... kau kan si Tono, kita teman SMA dulu!" sambut Ari dgn nada lega.
Tapi Tono si Polisi tersebut hanya senyum sambil tetap bersikukuh meminta SIM si Ari.
Dengan wajah kecewa Ari pun memberikan SIM nya kemudian langsung masuk kedalam mobilnya dan menutup kaca pintunya rapat-rapat. Sementara Tono menulis sesuatu dikertas tilangnya.
Beberapa saat kemudian, Tono mengetuk kaca pintu mobil Ari sambil memandangi wajah Tono penuh kecewa, Ari pun membuka kaca pintu mobilnya hanya sedikit saja, maksudnya hanya cukup untuk selipkan kertas tilang saja. Tono pun memberikan kertas lewat kaca yang terbuka hanya sekitar 2 cm itu lalu pergi tanpa kata.
Sambil menggerutu, kesal, Ari mmbuka kertas tersebut, Tapi.. "Hei, apa ini? Kenapa SIM saya dikembalikan? Dan ini kertas apa?" gumam Ari.
Segera Ari membuka kertas pemberian Tono tersebut dan ternyata Tono tidak menilangnya, tapi justru menulis surat yang isinya:
Hai Ari, kau tau ga, dulu saya punya anak satu-satunya yang meninggal ditabrak oleh Penerobos Lampu Merah. Pengemudinya dihukum 3 bulan, setelah bebas ia dapat berkumpul dan memeluk anaknya lagi. Sementara saya, saya tidak dapat melihat apalagi memeluk anak saya lagi. Beribu kali saya mencoba untuk memaafkan si Pengemudi itu tapi tidak bisa. Maafkan saya Ari, kau hati-hati dijalan, titip salam buat keluargamu dan selamat ulang tahun buat anakmu!!
Langsung saja Ari pun keluar dari mobilnya hendak menjumpai Tono, tapi Tono sudah tidak ada di Pos nya. Sepanjang jalan mengemudi, perasaan hati Ari tak tentu arah, ia berharap kesalahannya dapat termaafkan.
Pesan Moral:
Tak selamanya pengertian kita sama denga pengertian orang lain. Terkadang suka kita justru duka buat orang lain.
Selamat berkendara dengan santun, Utamakan keselamatan diri dan orang lain.
Post By Peluang Usaha
Langganan:
Postingan (Atom)