entah dari mana kita kembali dekat, aku hanya ingat malam itu ketika kamu datang ke proyek karena ada seorang teman angkatan kita yang datang ke jogja, dan malam itu kita pergi makan malam bersama
ini adalah pertemuan pertama kita setelah sekian tahun tidak bertemu, dan cerita-cerita ketika masih menjadi mahasiswa menjadi tema obrolan malam itu
# Maret 2012
beberapa hari setelah malam itu, entah angin apa yang membuatmu menelponku, menanyakan kabar, menanyakan apa aku sudah makan belum, mungkin hanya sekedar basa-basi saja atau kamu benar-benar memikirkanku saat itu
sore itu, akhirnya aku mengiyakan ajakanmu pergi jalan berdua, hanya untuk makan sore bersama, di warung dekat jembatan merah yang aku lupa namanya, ya... disana masih kuingat ketika kamu mencari korek untuk menyalakan rokok, tapi aku melarangnya, aku memintamu untuk tidak merokok didekatku kalau kita sedang berdua
awalnya kamu menolaknya... susah kan, pait kalau habis makan terus tidak merokok, itu alasanmu, tapi aku tetap memintamu untuk tidak melakukannya di dekatku, karena aku akan susah bernafas alasanku, dan kamu pun menuruti untuk tidak merokok waktu itu
beberapa hari setelah hari itu, kita kembali pergi berdua, dan lagi-lagi pergi makan, kali ini di daerah klebengan (mungkin ini menjadi salah satu tempat favorit karena kemudian berkali-kali kamu mengajakku makan disana)
sebelum berangkat... aku ingat kamu berniat membawa sisa rokok di atas tv, dan kamu kembali bertanya, boleh tidak bawa rokok, dan aku tetap pada jawabanku, boleh saja kamu bawa, tapi tolong jangan merokok di dekatku, dan akhirnya kamu memilih tidak membawanya
setelah hari itu, tidak pernah lagi kulihat ada rokok dikamarmu, dan tak pernah melihatmu merokok ketika kita hanya berdua
# April 2012
bulan ini adalah pertarunganmu sebagai mahasiswa tingkat akhir, mulai dari seminar, penelitian dan akhirnya sidang pendadaran, waktu kita bersama juga sedikit berkurang, walau sebenarnya aku juga ingin menemanimu, tapi apa dayaku, pekerjaan di proyek juga menyita waktuku, hanya sms-sms ringan sekedar pengingat yang selalu kita kirimkan, dan sesekali pergi bersama untuk bertemu walau sebentar
# Mei 2012
awal bulan...
kamu memintaku menemanimu untuk mengurus pendaftaran adikmu tes kuliah lagi, dan aku menemanimu mengurusnya, ini awal kedekatanku dengan adikmu, ternyata dia orang yang sama ketika beberapa tahun lalu kamu mengajakku ke kosnya buat ngantar tiket, jaman awal-awal adikmu kuliah di jogja
sore itu aku kembali ke kos, hanya untuk sekedar mengobrol dan menanyakan tentang ujianmu, ya... ujian sarjanamu, ingin sekali aku datang memberimu semangat di hari itu, tapi kamu tidak pernah memintaku untuk datang, ya sudahlah... doa dan sms-sms semangat dariku mungkin sudah cukup bagimu
sore itu juga kuceritakan kepadamu, kalau aku mau berangkat ke Bali karena ada undangan seminar disana, kulihat ada sedikit kekuatiran (mungkin) dari obrolan sore itu, acara apa... sama siapa... naik apa... berapa hari... ya, pertanyaan-pertanyaan standar ketika orang berpamitan mau pergi
ada rasa kuatir dalam diri ketika itu, kuceritakan padamu kalau aku cuma 2-3 hari disana, pergi naik pesawat dan pulang naik bis, rasa takut akan ketinggian menyerangku, dan kamu meyakinkanku kalau tidak akan terjadi apa-apa, sudah... duduk saja dan berdoa, pasti akan aman-aman saja
pernyataan yang sama juga kamu katakan ketika datang ke rumah menjemputku untuk mengantarku ke bandara, karena memang aku memintamu untuk itu, kamu kembali meyakinkanku, dan cerita ke ibu pengalaman naik pesawat, ya... kamu memang lebih sering naik itu ketika pulang mudik
dan memang benar, syukur alhamdulilah tidak terjadi apa-apa, dan aku pulang dengan selamat ke Jogja lagi
24 Mei 2012, hari itu... tepat dimana kamu melepas kembali status mahasiswa, ya... itu adalah 2nd graduation'mu
ingin sekali aku berada disampingmu, tapi apa daya undangan masuk ke gedung hanya berlaku untuk 2 orang, dan kamu berikan ke adikmu dan temannya
pernah kamu bertanya, undangan ini sebaiknya untuk siapa, adik apa aku, tapi kukatakan berikan saja ke adik dan temannya, kasian juga kalau temannya ditinggal sendiri, berat untuk mengiyakan, tapi akhirnya kamu berikan juga undangan itu ke adikmu
jujur, aku ikut merasakan kesedihan itu, apalagi ketika kamu bercerita dimana teman-temanmu ketika keluar selesai acara langsung disambut keluarganya, mendapat pelukan dari kedua orang tua mereka, dan pacarnya mungkin, aku tau kamu benar-benar mengharap ada keluargamu datang, tapi apa dayamu, bapak barusaja diterima kerja lagi dan tidak dapat ijin dari atasan, ibu baru menemani kakak perempuanmu yang habis melahirkan, dan abangmu juga tidak dapat ijin dari kantor, hanya adik sepupu yang bisa datang karena kebetulan dia sedang ada tes di jogja untuk melanjutkan studinya
ya... kalau kamu mengatakan tidak apa-apa dan mencoba menerima kenyataan itu, tapi aku merasakan kesedihan itu, aku juga menginginkan mendampingimu, tapi apa dayaku...
kehadiranku hanya mengisi separuh hari bersamamu, ketika kamu ingin merayakan harimu dengan acara makan-makan, selain itu juga mengantar adik sepupu dan temannya untuk pergi ke borobudur, aku ada untuk menemanimu
akhirnya kita pergi ke borobudur dan mampir makan siang di rumah makan pringsewu
di borobudur... dari kejauhan aku melihat sebatang rokok di tanganmu, deg. sedih rasanya ketika melihatmu merokok lagi, perasaan yang sama ketika beberapa hari sebelumnya di pantai parangtritis, kamu juga melakukannya, walau cuma sebatang tapi tetep nyesek saja rasanya, memang aku tidak berhak melarangmu sepenuhnya, karena aku memang bukan siapa-siapa
pulang dari borobudur, kita mampir sebentar ke rumah teman kecil adikmu, yang kebetulan dia tinggal ikut kakaknya di magelang, ada rasa kekhawatiran darimu saat itu, ketika kamu mengingatkan untuk mengabari ibu kalau masih di magelang, bahkan kamu memberikan hp'mu untuk memintaku menelepon ibu, tapi ku katakan tidak apa-apa, aku sudah pamit dan ibu mengiyakan, ya... ada sedikit kelegaan di matamu mendengar jawabanku
sepanjang perjalanan dari berangkat sampai pulang tak hentinya ibumu telfon meminta foto anak bungsunya ketika wisuda, aku tau mungkin ibu juga menginginkan beliau ada disini, melihatmu, menatap langsung anak bungsunya memakai toga dan mendapat gelar sarjananya, mungkin foto itu akan menjadi obat rindunya karena tidak bisa berada disampingmu
akhirnya kamu putuskan untuk mampir ke duta foto di jalan solo
hampir jam 10 malam, ada orang berfoto memakai pakaian wisuda, mungkin aneh pikir fotografernya saat itu, tapi tak apalah, demi menyenangkan ibumu aku pasti mendukungmu
akhirnya kamu pun mengantarkanku pulang, karena sudah malam dan adikmu sudah mengantuk cuma kamu saja yang turun dari mobil, karena kebetulan parkir di gang belakang rumah
sampai di rumah, ketemu sama ibu, dan minta maaf karena mengajakku pergi sampai malam, kata ibu gak apa-apa, asal pamit dan jelas perginya, ibu juga mengucapkan selamat buat wisudamu hari ini, semoga semakin sukses katanya, dan kamu mengamininya lalu pamit karena kasihan yang menunggu di mobil
beberapa hari setelah itu, akhirnya jadi juga foto kita bersama, ketika kupandangi fotomu sendirian saat memakai toga, aku melihat ada yang aneh, kuperhatikan lagi dengan teliti, ternyata... kamu cukur kumis dan janggutmu, pantes saja ada yang lain, dan aku tidak menyadarinya, padahal kamu sudah mengatakannya dan cerita banyak teman-temanmu yang bilang kalau kelihatan muda, dan baru kusadari hal ini setelah hampir seminggu kamu mencukurnya, ini aku yang bodoh atau memang tidak peduli sebenarnya, entahlah...
malam itu ketika kita kembali makan bersama setelah pulang dari ngantar oleh-oleh dan adikmu pamit mau pulang, kembali kuperhatikan wajahmu, ternyata benar... ada yang berbeda, dan aku hanya senyum-senyum sendiri waktu itu
# Juni 2012
hari itu, kembali kita pergi makan malam karena kamu ingin berbagi gaji pertamamu, kali ini di dekat kampus UNY, kuliner karangmalang (tempat favorit juga karena beberapa kali kita makan disana)
ditengah kita makan, ada telfon dari bibimu, menanyakan kabar adikmu yang katanya barusaja kecelakaan, deg. langsung saja kamu kepikiran, seperti orang bingung dan cemas, apalagi ketika kamu mencoba telfon adikmu dan tidak dijawabnya, ku katakan... habiskan dulu makanmu, baru kita ke asrama, semoga tidak terjadi apa-apa, kalaupun luka ya jangan parah
akhirnya, ada kabar juga dari adikmu, katanya kalau dia tidak apa-apa, cuma luka kecil tapi butuh beberapa jahitan di kaki, dan sekarang tidak di asrama tapi di tempat kos temannya, ada sedikit kelegaan ketika mendengar kabar itu, tapi tetap saja kamu kepikiran
akhirnya kita pulang ke kos ambil helm dan pergi cari kos teman adikmu yang katanya di depan amplas, lega juga setelah bertemu langsung dan melihat keadaannya, ternyata benar cuma lecet di kaki, tapi emang butuh beberapa jahitan untuk menutup lukanya
ada sisi lain yang ku lihat waktu itu, kamu yang cuek, ternyata sangat peduli sama adik-adikmu, padahal kamu anak bungsu yang kebanyakan selalu lebih manja, ternyata kamu lain, saking cemas dan perhatiannya sama adikmu, bahkan sejam kita disana berapa kali ku dengar kamu menasehati adikmu, bukan melarang tapi musti hati-hati lagi, apalagi ini di tempat orang, tak usah lagi naik-naik motor, kalau kayak gini siapa juga yang rugi, sakit sendiri kan... kata itu yang kudengar hampir berulang-ulang, sampai aku sendiri bosan, apalagi kalau jadi adikmu, pasti pengen kabur saat itu juga
besoknya, kembali aku mampir ke kos, dan kini hp mu berbunyi, giliran ibu yang menelfon, katanya paket sudah sampai
ada percakapan antara ibu dan anak setelah bertanya bagaimana kabar masing-masing dan semuanya mensyukuri kalau sehat-sehat saja, ditanya ibu, siapa yang kirim kue, trus siapa yang ada di foto... jawabmu teman bu, ditanya lagi siapa, anak mana... kamu bilang teman dari kampus lama, anak jogja saja
mungkin ada pertanyaan dari ibu tentang siapa aku, kenapa ada aku bersama di fotomu, apa pacar apa cuma teman, karena kudengar kamu samar-samar bilang teman bu, aku juga belum bilang ke dia memastikan ke dia tentang hubungan ini
pernah kamu berikan hpmu untuk ngobrol langsung dengan ibu, tapi aku malu, bingung mau ngomong apa, nyesel juga setelah itu, kenapa aku menolaknya, padahal ini kesempatan untuk mengenal keluargamu, tapi sudahlah... kalau memang berjodoh pasti ada saatnya untuk berkenalan lagi dengan keluargamu
ada permintaan dari ibu untuk memintamu kembali pulang, tapi kamu memilih untuk tetap disini beberapa bulan, mencoba mencari pengalaman kerja disini, atau mungkin karena ada aku (mengharap), dan akhirnya ibu mengikhlaskan untuk mengiyakan permintaanmu
ada sedikit kelegaan ketika kamu memilih untuk tetap disini sementara, karena aku masih ingin dekat denganmu, tapi ternyata aku salah... waktumu untuk mencari kerja membuatmu sedikit menjauh dariku, entah apa alasanmu tapi aku merasa demikian
intensitas pertemuan kita sudah tidak sesering dulu, aku merasa kamu berubah, ingin ku bertanya tapi kuurungkan niatku, mungkin kamu butuh waktu untuk sendiri dulu, dan aku memberikan waktu itu, bukan karena aku juga ingin menjauh, tapi karena egoku, aku bukan tipe orang yang mudah bertanya, kamu kenapa... tapi aku lebih sering mendengar dan memberikan solusi pendapat, dan inilah aku, tidak akan memulai untuk bertanya, walau jujur aku sangat-sangat kepikiran dan mencemaskanmu, mungkin gengsi karena aku wanita jawa, dan juga tidak ada kejelasan status kita, jadi lebih baik aku diam dan memberimu waktu untuk sendiri sesuai pilihanmu
21 Juni 2012, hari ini aku ulang tahun, ingin rasanya kamu ada menemaniku, tapi egoku terlampau tinggi untuk menghubungimu, dan akhirnya aku membiarkan hari itu berlalu tanpa hadirmu
sedih juga rasanya, tapi aku sadar, kita bukan siapa-siapa, dan tak ada keharusan untuk kamu selalu ada menemani hariku, termasuk hari ini
ternyata aku salah, besoknya... sehari setelah ulangtahunku, tiba-tiba kamu sms, entah kamu tahu dari mana aku tak perduli, kamu mengucapkan selamat dan berdoa semoga impianku dimudahkan dan dilancarkan, wow... ternyata kamu masih perduli terhadapku, dan kubalas... terimakasih karena ternyata kamu mengingatnya, dan terimakasih juga doanya semoga dikabulkan, amien...
# Juli 2012
4 Juli 2012, hari ini giliran kamu yang bertambah usia, dengan sedikit keberanian aku sms dan mengucapkan selamat dan berdoa untuk kamu berharap lebih baik dan diperlancar usahamu, dibalasnya... tau dari mana... tapi terimakasih doanya, semoga dikabulkan (haha... bukan saya orangnya kalau tak tau, kalau sudah sayang pasti akan dicari semua infonya, hanya sekedar untuk mengetahui saja, tapi lagi-lagi pasti akan lebih memendam rasa sayangnya dari pada menanyakan kejelasannya)
sore itu tumben-tumbennya kamu sms, menanyakan besok ada waktu tidak, pagi-pagi tapi... kalau tidak sibuk mau minta tolong rencananya, dan aku mengiyakan permintaanmu, karena memang besok aku menganggur setelah sekian minggu proyek selesai, dan sedang tidak banyak kerjaan
ternyata kamu memintaku mengantar ke tempat tes, kutanyakan kenapa tidak minta antar temannya saja, ternyata kalian sedang perang dingin ceritanya, ya sudahlah... toh sudah lama juga kita tidak bertemu, mungkin ini waktunya untuk kembali bertemu lagi pikirku
5 Juli 2012, pagi-pagi aku sudah sampai di kosmu, ternyata sahabatmu juga ada disana, kagetlah aku... kenapa juga ada dia, dan kenapa tidak minta antar dia saja, muncul kembali pertanyaan-pertanyaan itu dalam hatiku
ternyata kamu meminta sahabatmu pulang dan memilih aku yang mengantarmu, mungkin kamu merasa tidak enak karena pagi-pagi sudah menyuruh cewek datang trus dibiarkan begitu saja (mungkin... itu pikiranku saat itu), ternyata dari ceritamu baru ku tahu kalau kalian memang sedang perang dingin, dan egomu sedang beraksi, hanya sedikit kata-kata yang menyinggungmu dan itu membuatmu tidak nyaman dengannya, tapi itulah kamu... egomu yang terlalu tinggi juga, tapi aku yakin beberapa jam pasti kalian juga rujuk lagi, kan pasangan serasi (haha)
pagi itu... kulihat kamu sholat Dhuha sebelum berangkat tes, hampir kuteteskan air mata saat itu, dan ikut berdoa semoga permohonanmu dikabulkan dan dimudahkan jalanmu, jujur aku bangga melihat laki-laki yang aku sayang, duduk bersujud diatas sajadahnya, satu nilai lebih di mataku
akhirnya, aku antar kamu tes di UGM dan berdoa semoga dimudahkan usahamu
sehabis mengantar kamu tes, ada kebingungan yang melanda, mau kemana setelah ini... kembali ke kos jelas tidak mungkin, apa kata teman-temanmu kalau aku disana pagi-pagi, masak kesana mau numpang tidur lagi, gak etis lah... akhirnya kuputuskan untuk pergi ke toko buku togamas, ternyata aku sedang tidak beruntung, tokonya masih tutup karena masih terlalu pagi juga aku kesana, kembali berpikir mau kemana aku... kuputuskan untuk mencari warnet saja, dan motorku pun berhenti di warnet jalan solo, tapi sebelum masuk warnet, kembali aku berpikir kenapa tidak ke rumah sahabatku saja, kan dekat kalau dari sini, ku coba sms dia, dan ternyata dia ada di rumah, akhirnya... aku urungkan niatku masuk warnet dan kembali menaiki motor ke arah PJKA
beberapa menit kemudian, sampailah aku di depan rumahnya, dan ku parkirkan motorku kemudian ku ketuk pintunya, ternyata dia baru mandi kata omnya, haha... terkejutlah dia ketika tau aku tiba-tiba sudah di depan pintu, padahal sms terakhir baru saja dikirimnya
cuma mampir sih niatnya, karena tak tau harus kemana lagi, akhirnya aku seharian disana, bantu-bantu bikin roti, karena memang hari itu sedang ada pesanan, lumayanlah buat menghabiskan waktu menunggumu
siang menjelang sore pun tiba, dan kami kelaparan, ku ajak dia makan bakso di warung dekat tikungan ke arah PJKA, akhirnya makan sianglah kami disana, sebelum berangkat ada sms darimu, menanyakan posisiku dimana, baru mau makan balasku, apa mau minta dijemput sekarang... enggak kok masih menunggu hasil katamu, nanti pulang bareng teman saja, baiklah... kabari lagi kalau sudah mau pulang, karena kunci kamarmu masih kubawa kataku
selesai makan, aku pamit pulang ke sahabatku, dan aku pun sampai ke kosmu beberapa menit sebelum kamu pulang, istirahat sebentar, sambil cerita pengalamanmu hari ini, dan lagi-lagi aku setia mendengar dan sedikit berkomentar
hari semakin sore, dan kamu pun lapar, pengen makan bakso tapi ku tolak, karena aku barusaja makan bakso, masak mau makan bakso lagi... akhirnya kita kembali lagi pergi berdua, hanya untuk makan di bakso pak narto, tapi aku lebih memilih untuk makan soto saja, dan hari itu kuhabiskan waktu bersamamu setelah sekian hari tanpa ada komunikasi
# Agustus 2012
awal bulan yang bertepatan dengan pertengahan ramadhan, lagi-lagi tanpa kabar dan komunikasi dari mu, bahkan kamu memutuskan resign di cv tempatmu kerja pun aku tak tahu
tiba-tiba... siang itu kamu sms, kok tumben-tumbennya pikirku, ku buka smsmu, ternyata isinya kamu pamit mau pulang, sedih... pengen nangis rasanya siang itu, kenapa lama tak ada kabar, sekalinya kasih kabar sms pamitan mau pulang, berarti mungkin memang ini pertanda kalau kita tak mungkin bersama, dan kamu memilih untuk pulang
kuikhlaskan kamu untuk pulang, kembali ke rumah orangtuamu, dan aku tetap memintamu untuk selalu komunikasi, paling tidak kirim kabarmu lewat sms, dan kamu mengiyakan dan sekali lagi minta maaf karena mendadak memberi tahunya
ya sudahlah... dan akhirnya kamu pun pulang ke rumahmu, tanpa kita bertemu walau cuma semenit saja, berat tapi harus ikhlas dan tetap berdoa kamu baik-baik saja dan tidak melupakanku
# September 2012
awal bulan... ada pengumuman pendaftaran CPNS, dan kali ini ada di daerahmu yang membuka lowongan, apalagi untuk jurusan kita yang terbilang sangat langka, 1 untuk tenaga pengajar dan 3 untuk teknisi murni
pengin rasanya aku mencoba peruntungan disana, tapi kupikir-pikir kalau cuma 1 peluangnya, pastilah lebih di nomor satukan putera daerah, akhirnya aku urungkan niatku untuk kesana
akhir bulan... kamu tiba-tiba sms, kasih kabar kalau kamu sudah di jogja lagi, wow... sungguh tak ku percaya, akhirnya kita kembali bertemu
siang itu, aku mampir sebentar ke kos, dan kita kembali bertemu tapi aku merasa ada jarak diantara kita, entah hanya perasaanku saja atau memang demikian, dan kamu kembali sibuk dengan hari-harimu mencari kerja, daftar sana daftar sini, dan lebih banyak waktumu bersama teman-teman seperjuangan di kampus barumu, ya... aku memberikan waktu itu, aku pun mundur perlahan memberimu kesempatan bersama mereka
# Oktober 2012
pertengahan bulan, ada sedikit kabar dari bosku untuk mencari supervisor di bidang listrik, karena cv tempat ku bekerja kebetulan sedang mencoba peluang untuk proyek di semarang, aku pun menawarkan posisi itu padamu, dan kamu mengiyakan untuk mencobanya
tetapi di hari yang sama, ada telfon panggilan dari perusahaan tempat kamu mencoba melamar, memang perusahaan ini telah menerimamu di tahun lalu, tapi kamu menolak karena masih ingin fokus menyelesaikan sarjanamu, dan sekarang mereka kembali memintamu untuk bergabung, kamu minta pendapatku bagaimana baiknya... aku bilang, kalau memang kamu mantab ya sudah diambil saja peluang ini, toh ini nyata, kalau tempatku kan masih baru maju tender jadi belum pasti
setelah bernegosiasi dengan pihak perusahaan, akhirnya kamu pun mantab menerima tawaran mereka untuk bergabung, dan akupun ikut senang mendengarnya, ada sedikit perasaan haru saat itu, hampir saja aku menangis, bukan karena kita tidak jadi bekerja bersama, tetapi akhirnya kamu dapat kerja, dan bisa membahagiakan orangtuamu
kamu cerita tentang pandangan posisi kerjamu nantinya, dan penempatan 3 bulan untuk training di solo, aku melihat tawa bahagiamu ketika itu, dan akupun ikut bahagia dan selalu mendukung setiap langkahmu
akhir bulan, sehari sebelum kamu berangkat ke solo, aku meminta sedikit waktumu untuk menemaniku, rencananya aku hanya mau memintamu untuk membantuku membawa berkas-berkas yang harus diserahkan ke kantor waskita karena aku tidak bisa membawanya kalau sendiri, dan kamu menyanggupinya
kamu membantuku membawa berkas-berkas itu, dan selesailah tugasku di kantor, dan selanjutnya giliran kamu yang balik memintaku untuk mengantar ke lempuyangan buat cek jadwal kereta ke solo besok pagi, ternyata... jadwal kereta sudah berubah, sudah tidak ada yang berangkat pagi, dengan perasaan bingung aku tawarkan pilihan-pilihan padamu untuk berangkat dengan kereta malam kemudian tidur di tempat adik, atau berangkat besok pagi tapi naik bis, atau coba telfon teman-temanmu siapa tahu ada yang bersedia mengantarmu
kamupun mencoba menelfon seorang sahabat, dan dia merelakan meminjamkan motornya buat kamu pakai untuk berangkat, ya... sudah aman berarti, jalan keluar masalah sudah terpecahkan
sore harinya, kamu berencana karaoke bersama sahabat-sahabatmu, yang kebetulan mereka satu almamater kita dulu, dan aku mengenalnya, mereka mengajakku untuk ikut dan aku pun mengiyakannya, karena aku tau, mungkin ini terakhir kita bersama
# November 2012
kamu pun berangkat ke solo, beberapa hari disana masih ada kabar darimu, termasuk ketika kamu pergi ke jakarta, masih kamu kirim kabar walau hanya ngobrol chat di fb
kabar-kabar darimu juga ku tau dari fb mu, karena sama sekali tak pernah kamu kirimkan sms lagi
# Desember 2012
masih tanpa kabar darimu, kamu pulang ke jogja pun aku tak tahu, dan kita sama sekali tanpa komunikasi lagi
# 1 Januari 2013
akhirnya... hari ini aku tahu dan melihatnya sendiri, kamu datang ke acara pernikahan salah satu sahabat kita tidak sendiri, sudah ada seseorang yang mendampingimu
memang aku tidak menyapamu hari itu, walau dari jauh jujur ingin menyapa dan berjabat tangan, tetapi... apa dayaku, aku masih mencoba menetralkan hatiku dan mencoba mengikhlaskanmu, dan aku yakin pasti bisa kembali melupakanmu, semoga...
***
akhirnya ini terulang lagi... kisah lama yang dulu terjadi
dulu... beberapa tahun lalu...
tahun 2006... ketika kita dekat tapi tak ada respon dariku, karena waktu itu ada 2 orang laki-laki yang mencoba mendekatiku, ya... mereka itu kamu dan sahabatmu, jujur aku telah memilihmu, tapi karena aku tahu kalian bersahabat, dan tidak mungkin aku merusaknya, lebih baih aku mundur saja, tidak memilih salah satu diantara kalian berdua
beberapa bulan setelah itu, aku mulai sibuk dengan tugas kkn pplku, sehingga membuat aku jarang ke kampus, suatu hari aku meluangkan waktuku karena kebetulan ada undangan dari HIMA untuk acara makrab angkatan 2006, dan aku mendapati kenyataan kamu dekat dengan salah satu adik angkatan kita, yang kebetulan aku mengenalnya, bahkan sangat dekat dengannya waktu itu
sungguh tak percaya, tapi aku mencoba ikhlas dan menerimanya, karena memang sudah ku putuskan untuk memilih menjauh darimu dan kuterima semua konsekuensinya termasuk kamu dekat dengannya
tahun 2009... ketika aku tahu kalau kalian berpisah, dan kamu pulang ke daerah asalmu, kembali ada komunikasi diantara kita, mungkin waktu itu aku berpikir kita kembali dipertemukan, tetapi itu hanya angan-anganku kalau kita mungkin bisa bersama karena jarak yang memisahkan kita terlalu jauh
tahun 2010... kamu kembali lagi ke jogja untuk meneruskan studimu, tapi kali ini tanpa kabar, aku hanya tahu kalau kamu memang disini, tetapi tak pernah ada kabar langsung darimu, hanya sekali ketika adikmu wisuda yang kebetulan waktu itu aku juga wisuda, dan waktu yang hampir bersamaan wisuda kami pun tertunda karena ada musibah meletusnya merapi, dan kamu bertanya dimana tempat sewa toga karena kalian berencana berfoto dan mengirimnya ke rumah, hahaha... sungguh konyol pikirku
tahun 2011... kita kembali bertemu sekali waktu acara di HIMA dan aku tahu kamu sedang dekat dengan adik angkatan juga waktu itu
dan tahun 2012...
kita kembali bertemu dan dekat lagi setelah sekian tahun aku berhasil melupakanmu, memang kita dekat, dan mungkin banyak orang mengira kalau kita pacaran, tapi aku tak pernah mendengar pernyataan itu langsung dari mu, memang sikap mu dan sikap ku mengarah kesana, tapi tak ada komitmen janji yang terucap, dan memang ada seseorang lain dihati ku waktu itu
jujur...
masih ku ingat ketika kita bersama... sekedar makan malam karena memang itu yang sering kita lakukan, istirahat tidur di kos, menemanimu mencari sepatu, pulang hujan-hujan
masih ku ingat ketika kamu menawarkan menjadi imam sholatku, walau itu cuma sekali saja karena kamu memang mengakui kalau belum siap dan grogi ketika jadi imam
masih ku ingat ketika kamu bangunkan tidurku, kemudian tanganmu di atas kepalaku, memberi kekuatan untuk segera bangun
masih ku ingat ketika kamu menyediakan minum dan roti untukku berbuka puasa, karena kebetulan aku sedang puasa saat itu
masih kuingat hari-hariku bersamamu...
dan hari ini... aku mencoba kembali mengikhlaskanmu untuknya, dan menerima kenyataan kalau kita tidak bersama lagi
satu doaku, jangan kamu sakiti hatinya, apapun itu, ini pilihanmu dan aku ikhlas, walaupun kita tak bersatu tapi aku tak mau kita jauh, termasuk komunikasi dengan adik-adikmu, karena aku juga sudah mengenal mereka
jujur, ketika aku menulis ini semua di hari ini bukan untuk mengingat semua tentang kamu, tetapi aku mencoba menghapus bayang-bayangmu dari anganku dan saatnya menggantikan posisimu dengan yang lain, karena aku percaya ini hanya sebuah tulisan yang mewakili hatiku, dan lewat tulisan ini aku percaya kamu akan berakhir di anganku dan kupendam di dasar hati ini
dan ini saatnya aku bangkit... menghapusmu dari anganku dan menggantimu dengan orang lain, bismillah aku yakin pasti ada jalan baru, dan kisah-kisah baru di hari-hariku
semoga kita selalu bahagia dengan pilihan masing-masing, amien :)
Jogja, awal februari 2013
coretan.riaya