Kamis, 28 Februari 2013

Bersyukur adalah Anugerah bagi Jiwa yang Ikhlas

Yang tinggal di gunung merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai merindukan gunung.

Di musim kemarau, merindukan musim hujan.
Di musim hujan, merindukan musim kemarau.

Yang berambut hitam, mengagumi yang pirang.
Yang berambut pirang, mengagumi yang hitam.

Diam di rumah, merindukan bepergian.
Setelah bepergian, merindukan rumah.

Ketika masih jadi karyawan, ingin jadi wirausahawan supaya punya waktu bekerja yang bebas.
Begitu jadi wirausahawan, malah ingin jadi karyawan, supaya enggak pusing.

Disaat waktu tenang, ingin mencari keramaian.
Namun disaat waktu ramai, ingin mencari ketenangan.

Saat masih single, ingin punya suami ganteng / istri cantik.
Begitu sudah dapat suami ganteng / istri cantik, justru malah ingin yang biasa-biasa saja, agar tidak cemburu / takut selingkuh.

Saat punya anak satu, mendambakan banyak anak.
Ketika sudah punya banyak anak, mendambakan satu anak saja.
Pesan Moral: 
Kapan kebahagiaan akan kita dapatkan kalau kita selalu memikirkan apa yang belum ada, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki. 
Jadilah pribadi yang selalu bersyukur dengan berkah yang sudah kita miliki. 
Bagaimana mungkin selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini. Jangankan bumi, menutupi telapak tangan saja sulit. Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah bumi. Begitu juga bila hati kita, apabila ditutupi pikiran buruk sekecil apapun, maka kita akan melihat keburukan di mana-mana. Bumi ini pun akan tampak buruk. 
Mari, jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil. Jangan pula menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sekecil pikiran buruk / negatif. Bila hati kita tertutup, maka tertutuplah semua. Syukuri apa yang ada, karena hidup adalah anugerah bagi jiwa-jiwa yang ikhlas.
Post By Peluang Usaha

Tidak ada komentar: