Senin, 08 April 2013

Menaklukkan Supplier untuk Bilang Yes


Saat ini, ketika saya kulakan, suplier masih percaya ketika memberikan barang kepada saya senilai 100 juta. Dan ternyata, besar kecilnya jumlah yang dipercayakan itu tergantung kita loh, mau tahu seperti apa?? Baca yuuks, studi kasus perjalanan online shop milik saya. Selain produk suplier yang dikirim ke rumah, ada juga beberapa produk fashion yang harus saya hunting di beberapa lokasi di jakarta ini.

Staff saya (terkadang saya juga ikut) selalu kulakan di hari yang sama, jam yang sama 2 - 3x tiap minggunya. Saya bertemu beberapa suplier yang sama di lokasi yang sama, dan saya order juga dengan jumlah pembelanjaan yang rata-rata jumlahnya sama. Dan selidik punya selidik, ternyata sesama supplier / penjual itu selalu 'rempong' satu dengan yang lain, mereka selalu hapal tipe-tipe pelanggan dan selalu cerita antara satu suplier dengan suplier lain. Sehingga karena konsisten dalam berbelanja (hari, waktu, dan jumlah total rupiah yang dibelanjakan hampir selalu sama) membuat banyak orang yang pada akhirnya mengenal kami. Sekalipun saya datang sendiri atau bukan saya yang datang, mereka tahu kalo itu adalah kami.

Lalu Apa yang terjadi??

Dengan sendirinya mereka bisa menyimpulkan bahwa:
  • Saya selalu kulakan dengan nilai nominal tertentu (mereka bisa menebak kira-kira jumlah rupiah yang kita belanjakan sampai berapa - hebat ya)
  • Mereka bisa menyimpulkan dengan seringnya kami kulakan setiap minggunya, bahwa perputaran produk yang saya jual itu bagus.
Lalu apa yang terjadi??

Di titik tertentu, banyak dari mereka yang akhirnya selalu menawarkan untuk mengambil barang lebih.
"Sudah ambil saja dulu..."
"Bayarnya kalau sudah laku saja.., gampang itu"
"dst.. dst.."

Ingat loh ya, saya tidak pernah kasih tahu mereka bahwa saya ini adalah orang yang jujur, begini begitu, dst. Saya hanya melakukan pola yang sama dan selalu bayar cash dimuka dan apa yang saya lakukan ternyata diperhatikan oleh orang!!

Nah, jika suplier sudah berani memberikan penawaran tersebut, sebenarnya kita tanpa harus membawa uang belanja dalam jumlah besar-pun bisa dapat tambahan modal barang, kok bisa??

Misalnya begini. Kita biasa belanja 10 juta, terus kita belanja barang dengan total 13 - 15 juta, dan karena kita cuman bawa 10 juta, kita bilang "Bos, 3 - 5 jutanya bayar mundur ya, minggu depan" - misalnya.

Pasti dikasih!!

Tapi seperti yang saya bilang diatas, mereka selalu memberikan 'hutang barang' yang terukur. Maksudnya begini, Biasanya diawal- awal mereka bisa bantu kita kasih barang 20% - 30% atau maksimal 50% dari TOTAL KEBIASAAN BELANJA kita, lalu mereka akan lihat dulu perkembangannya.

Misalnya anda belanja barang 35 juta, dan anda hanya memberikan 10 juta, sementara 25 juta Anda bilang bayar mundur, bisa jadi mereka akan pikir-pikir, karena mereka sebelumnya tahu bahwa anda biasa belanja tidak lebih dari 10 juta. Mereka akan semakin percaya ketika kita bisa membayar hutang barang dari prosentasi yang paling kecil dulu yang dihitung dari TOTAL JUMLAH BELANJA BARANG yang biasa kita belanjakan.

Lalu, apa yang saya lakukan dengan banyaknya penawaran dari para penjual / supplier tersebut??

SAYA TETAP TIDAK MENGAMBIL KESEMPATAN / PENAWARAN ITU!!

Why...??

Saya punya prinsip selama saya masih mampu bayar cash, saya akan bayar cash!!

(NOTE: prinsip selalu bayar cash ini tidak bisa disama-ratakan dengan orang lain ya, karena kita harus cermat dalam berhitung dan dalam kasus ini kebetulan saya bisa memilih hanya produk-produk yang potensinya bisa langsung habis terjual dalam kurun waktu tertentu-makanya saya memilih cash / transfer ditempat)

Tanpa saya sadari, saya sedang membangun kredibilitas karena dengan sikap saya membuat suplier semakin percaya dengan saya.

Percayalah teman, apa yang kita lakukan ketika kita belanja, semua suplier di satu lokasi bisa tahu semua loh!! Dan ternyata orang-orang seperti saya akan selalu menjadi target utama para suplier diatas!! Kemudahan demi kemudahan dengan cepat saya dapatkan.

Perhatikan baik-baik, saya tidak perlu 'gempor' meyakinkan orang kalo saya orang yang jujur, bla bla bla..

Saya tidak perlu menjanjikan ini itu, tapi hanya dengan POLA BELANJA diatas yang konsisten saya lakukan ketika saya kulakan, selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, orang bisa membaca kredibilitas seorang penjual seperti saya.

Seberapa banyak dari Anda para pemilik online shop yang selalu dikejar-kejar suplier Anda hanya karena telat bayar utang?? Dan ini semata-mata karena kesalahan Anda dalam mengatur CASHFLOW usaha Anda??

Bangunlah kredibilitas di mata supplier tanpa harus mengumbar janji tapi cukup dengan perbuatan yang dibangun dari waktu ke waktu.

Anda terinspirasi??

God bless you all

By. Gm. Susanto - Pedagang Kaki Online

Salam Sukses WiraUsaha ˆ⌣ˆ

Post By Peluang Usaha (diolah dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: