Sabtu, 09 Februari 2013

Kejernihan Pikiran

Alkisah, ada pasangan muda yang baru menikah menempati rumah di sebuah komplek perumahan. Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.

"Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri. "Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."

Suaminya pun menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.

Sejak hari itu, setiap tetangganya menjemur pakaian selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.

Seminggu telah berlalu.

Sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya "Coba lihat suamiku, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya?"

Sang suami pun berkata, "Saya bangun pagi-pagi sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita."

Sang istri terdiam.
Pesan Moral: 
Begitulah kehidupan, Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela), lewat mana kita memandangnya 
Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita. Jika PIKIRAN kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita. Jika PERKATAAN kita bersih (baik), maka bersih (baik) pula PERBUATAN kita. 
Hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita mencerminkan hidup kita. Jika ingin hidup kita berkembang, maju, dan sukses (bersih / baik). Maka kita harus menjaga hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita tetap baik. Karena itulah segalanya. 
HATI menentukan PIKIRAN, PIKIRAN menentukan PERKATAAN dan PERBUATAN
Post By Peluang Usaha

Tidak ada komentar: