Sabtu, 09 Februari 2013

Pelajaran Tahu Diri

Saya mengenal beberapa orang yang tampil amat bersahaja. Kita sebut saja salah-satu diantaranya adalah Pak Eddy.

Hal yang paling menakjubkan dari Pak Eddy ini, meskipun dia adalah pemilik salah-satu perusahaan besar di Indonesia, dengan karyawan belasan ribu orang, dia selalu tampil bersahaja. Dia sering tidur di pabrik, bermalam menemani karyawannya lembur, tampil dengan pakaian sederhana, sepatu sederhana, tidak segan memakai seragam buruh, makan bersama dengan karyawannya di kantin, berkeliling pabrik dan kantor memeriksa karyawan, bertanya, dan hal-hal kecil lainnya. Tentu saja itu bukan pencitraan, perusahaan itu milik dia 100%, bahkan mau ditutup sekalipun terserah dia. Pak Eddy tidak memerlukan pujian siapapun dengan tampil sederhana, jadi dia melakukannya karena dia memang sesimpel itu.

Nah... terkadang hal ini justru memunculkan situasi menggelikan, se­kaligus mengharukan. Banyak orang salah paham, menyangka Pak Eddy ini hanya karyawan biasa. Salah-satunya adalah kenapa saya menuliskan cerita ini.

Begini ceritanya:

Pada suatu hari, ada seorang anak muda (pintar sekali anak muda ini, baru lulus dari kampus paling elit, jurusan elit), diterima sebagai management trainee di perusahaan tersebut. Itu jalur penerimaan yang baik, besok lusa, kalau berprestasi, maka dengan cepat anak muda ini bisa naik pangkat jadi manajer, terus naik ke atas.

Pada hari ketiga dia bekerja, dia sibuk mempelajari banyak bahan tentang perusahaan tersebut. Membaca dokumen-dokumen yang akan terkait pekerjaannya. Pagi itu, dia ingin memfotokopi salah-satu dokumen SOP (Standar Operational and Prosedur) pabrik, celingak-celinguk di meja kerjanya, lewatlah Pak Eddy yang baru datang, tanpa membawa tas mahal, tanpa dikawal ajudan, bersahaja. Anak muda kita ini salah paham, dia kira ini karyawan OB, pesuruh yang datang pagi-pagi sekali, maka langsung berseru, "Pak, bisa fotokopi dokumen ini."

Pak Eddy menoleh, diam sejenak, lantas tersenyum, mengangguk.

"Fotokopi dari halaman sekian ke halaman sekian."

Anak muda kita ini memastikan. Pak Eddy mengangguk.

Lima menit berlalu, Pak Eddy kembali membawa hasil fotokopian. Si anak muda ini, entah apa yang di kepalanya, justru meminta di fotokopiin lagi dokumen yang lain. Pak Eddy tersenyum, lagi-lagi mengangguk. Kantor masih relatif sepi, jadi tidak ada yang segera memberitahu anak muda jagoan kita ini, bahwa dia telah melakukan kesalahpahaman super fatal. Petugas mesin fotokopi pun baru datang saat Pak Eddy kali kedua mengoperasikan mesin fotokopi, bergegas bilang biar dia saja. Pak Eddy tersenyum, tidak usah, toh selama ini dia sering melakukannya sendiri.

Lima menit berlalu, Pak Eddy kembali menyerahkan hasil fotokopian. Si anak muda itu yang lagi sibuk membaca dokumen hanya bilang, "letakkan saja di atas meja, pak" bahkan tanpa merasa perlu bilang terimakasih.

Pak Eddy mengangguk, lantas beringsut pergi.

Tidak ada yang tahu situasi itu hingga sore harinya. Saat jadwal karyawan baru management trainee dikenalkan ke presiden direktur perusahaan oleh bagian HRD. Betapa pucat pasi anak muda kita ini. Bersalaman dengan tukang fotokopinya tadi pagi.

Nah, kenapa saya bilang mengharukan, karena tidak sedikit pun Pak Eddy mengungkit hal tersebut. Hanya tersenyum, menepuk bahu si anak muda, bilang, "Selamat bekerja, Nak."

Hingga esok lusa, hingga esok lusanya lagi, tidak diungkit-diungkit. Kisah ini diketahui saat si anak muda ini dengan penuh penyesalan, di sesi feedback anak-anak MT dengan HRD, mengakui dia telah melakukan hal bodoh tersebut.

Kisah ini benar-benar terjadi. Kejadian tersebut memang hanya salah paham. Namanya juga anak baru, dia belum kenal siapapun dan dalam pemahaman orang-orang tertentu mungkin wajar-wajar saja dia menyuruh-nyuruh OB / pesuruh.
Pesan Moral: 
Selalulah pandai-pandai membawa diri. Salah satu kebijaksanaan yang semakin sering diabaikan oleh orang-orang yang serba ingin cepat, serba ingin praktis saat ini adalah 'Pelajaran tahu diri'. 
Lupa untuk mengukur diri sendiri. Lupa untuk sering-sering bertanya: Siapa kita? Apa sih kita?
Post By Peluang Usaha

Tidak ada komentar: